Kumpulan Karya Seni Nusantara

Menyajikan Tata - Cara Pembuatan Karya seni se Indonesia , serta Penjelasan karya - karya seni se Indonesia

Karya Seni Tenun Dari Sumatra Barat

Tenunan Silungkang


Selain Pandai Sikek, Silungkang juga dikenal sebagai penghasil tenunan songket yang bagus. Tenunan Silungkang mempunyai kelebihan pada motif. Keistimewaan lain terdapat pada ragamny dan tentu saja karena masih buatan tangan (hand-made). Ada songket ikat, songket batabua, penuh, benang dua, dan songket selendang lebar. Keunikan itulah yang membuat songket Silungkang diminati pembeli dari Malaysia dan Singapura.
Kemahiran menenun ini tetap di pertahankan di Silungkang turun-temurun dan dewasa ini pengrajin tenun Songket Silungkang tidak hanya memproduksi satu jenis songket tertentu, seperti sarung dan atau kain saja. Akan tetapi, sudah merambah ke produk jenis lain, seperti: gambar dinding, taplak meja, permadani bergambar, baju wanita, sprey, baju kursi, bantal permadani, selendang, serber, kain lap dapur, sapu tangan, bahan kemeja (“hemd”), tussor (bahan tenun diagonal), dan taplak meja polos. (Sumber: culture.melayuonline.com)
Pada tahun 1910 Songket Silungkang telah berkiprah di gelanggang Internasional pada Pekan Raya Ekonomi yang berlangsung di Brussel ibukota Belgia. Yang mendemonstrasikan cara bertenun pada waktu itu yaitu Ande BAENSAH dari Kampung Malayu, dan dikala itu hanya dua daerah penghasil Songket dari Indonesia yang ikut didalam Pekan Raya Ekonomi tersebut yaitu Silungkang dan Bali (Sumber: Tabloid Suara Silungkang – Edisi Kelima November 2007).

Kerajinan Perak & Songket Koto Gadang
Selain alam yang indah dan tatanan adat yang unik, Koto Gadang terkenal dengan karya seninya yang variatif. Jika Anda berkunjung ke ranah Minang, ini bias dilihat dari pelaminan masyarakat setempat, selain ukiran kayu dan kain songket, aksesoris emas dan perak selalu dipakai kedua mempelai.
Konon, Koto Gadang merupakan pusat budayawan dan sastrawan. Tokoh Pers Roehana Koeddoes, politikus dan tokoh pergerakan Haji Agus Salim, ahli ekonomi dan mantan Menteri Lingkungan Hidup Emil Salim dan seniman lukis Oesman Effendi.
Tak heran jika kerajinan peraknya pun memiliki brand image yang mendunia sejak 1911. Perhiasan, aksesori pakaian, pajangan hingga miniatur rumah Minang yang terbuat dari perak, tersedia di sini dengan bahan yang lebih halus dari buatan Jawa.
Keunikan lainnya, Perak Koto Gudang warnanya tidak mengkilat dalam nuansa putih susu yang elegan. Sangat sesuai jika diseragamkan pakaian songket untuk acara resmi terutama pernikahan.
Selain kerajinan perak, songket dan sulaman merupakan karya seni lain yang berasal dari Koto Gadang dan merupakan songket tenunan tangan terhalus di dunia. Motif songket dan sulaman yang berasal dari Koto Gadang memang terlihat lebih indah dan cerdas.


Batik Tanah Liek



Sejak lama, Tanah Minang atau Sumatra Barat terkenal dengan bordir dan sulamannya. Namun, sesungguhnya Tanah Minang masih menyimpan satu jenis kain yang tidak kalah indahnya. Kain itu dikenal dengan sebutan ”batik tanah liek”.
Kalau dilihat sekilas, batik tanah liek tidak jauh berbeda dengan batik umumnya. Misalnya, batik Solo. Warna dasar batik kebanyakan berwarna cokelat. Motifnya pun agak mirip. Namun, batik tanah liek punya keunikan tersendiri.
”Tanah liek dalam bahasa Minang (Padang) berarti tanah liat. Jadi, batik tanah liek artinya batik tanah liat. Tanah liat di sini digunakan sebagai media perendam. Prosesnya, kain yang telah dilukis oleh malam (lilin), biasanya direndam dahulu dalam cairan pewarna. Gunanya untuk menghasilkan warna yang kita inginkan. Setelah kering, kain dicelup ke dalam air panas untuk menghilangkan lilinnya. Nah, dalam pembuatan batik tanah liek, cairan pewarna untuk merendam kain adalah larutan air dari tanah liat. Biasanya proses perendaman dengan air tanah liat ini berlangsung selama seminggu. Hasilnya, kain batik memiliki warna dasar cokelat tanah. Itulah bedanya.
Sebenarnya, motif batik tanah liek mirip dengan batik umumnya. Misalnya, ada yang mirip dengan motif batik pesisir. Motifnya burung hong, udang, dan tanaman.
Sumatra Barat, daerah yang masih menghasilkan batik ada di Kota Painan, Dharmasraya, Bukit Tinggi, dan Solok. Dahulu, batik tanah hanya dipakai oleh para datuk untuk upacara khusus. Para datuk memakainya dalam bentuk selendang yang dilingkarkan pada leher. Sedangkan kaum perempuan menyampirkan selendang itu di bahu. Caranya, ujung kain pertama dililit dua kali di bahu kiri. Ujung lainnya disampirkan di tangan kanan melalui bagian belakang badan. Kini, batik tanah liek bisa dipakai oleh siapa saja.

semoga dapat bermanfaat serta menambah pengetahuan tentang karya seni dari sumatra barat,
sampai jumpa pada artikel selanjutnya..


=========================================BYE===========================
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "Karya Seni Tenun Dari Sumatra Barat"

About The Author

Video

About Templatezy

LIKE US ON FACEBOOK